Your Title

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Sunday, March 27, 2011

TABAYYUN

Apud : “Seorang Kyai bernama Aminudan hidup bermewah-mewah, sampai-sampai memiliki istana Mewah plus fasilitas Istal Kuda yang di dalamnya terdapat berbagai Kuda mewah. Istana itu berada di kawasan Lembang.”
Aceng : “Saya sudah dengar berita itu dan berupaya untuk  bertanya                                    TABAYUN    kepada yang bersangkutan. Tapi Saya telepon tidak diangkat, Saya SMS tidak dibalas, saya Tanya via FB, saya Tanya Twitternya tidak juga dijawab. Seperti nya berita itu memang benar adanya. Sehingga yang bersangkutan tidak mau membalas SMS saya. Dari mana ia dapat uang untuk hidup semewah itu? 1 ekor kuda jendral Prabowo saja harganya sampai 3M per ekor”
Apud : “dari mana lagi selain dari hasil Korupsi alias maling? Toh jamaah Kyai Aminudan banyak yang menjabat sebagai anggota dewan, bahkan menteri, belum lagi yang jadi walikota atau gubernur”.

Thursday, March 3, 2011

Fatwa Syaikh bin Baaz; Larangan Saling Mencaci


Fatwa ini dikeluarkan olehnya akibat munculnya kelompok dakwah garis keras yang terkenal mudah mengeluarkan cacian dan makian terhadap para tokoh dakwah di dunia Islam. Tentunya fatwa ini berlaku umum kepada siapa saja yang memiliki karakter tercela seperti penjelasan syaikh bin Baaz.
Dalam fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Riset Ilmiah, Fatwa, Dakwah dan Bimbingan Islam Kerajaan Saudi Arabia, tanggal 17/6/1414 H, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz (meninggal pada bulan Mei 1999) mengatakan :
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Salawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan mereka yang mengikutinya sampai akhir zaman.

Wednesday, March 2, 2011

semua berawal dari hidayah


المجاهدة مفتاح الهداية

   demikian cuplikan singkat karya imam Al-Ghazali dalam ihya` ulumudin

Tuesday, March 1, 2011

KACA RUHANI


ketika mahluk berhubungan vertikal kepada Allah dalam ritual sholat, munajat, tilawah, maka akan maksimal manakala ada dalam masa/ waktu yang hening dari pengaruh mahluk (diri, nafsu, akal) yang berjalan dengan nalurinya. Dalam keheningan dan kebeningan waktu/ masa tersebut maka akan tampaklah keaslian diri, ruhani, nafsu dan akal seorang hamba. Sebab sekecil apapun riak yang muncul dalam ketenangan air yang tenang akan dapat dilihat. sehalus apapun desah yang keluar dari mulut ditengah malam yang hening tetap akan dapat didengar. Seberapa jauh diri, nafsu dan akal berulah maka tetap akan dapat dilihat dan dirasa. itulah keaslian hamba. moh Anas