Your Title

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Friday, September 28, 2012

Beda Ayam Kampung Dg Horen


Tahukah anda, persamaan dan perbedaan ayam horen ( ayam potong) dengan ayam kampung? Sama-sama dari bibit yang sama, tetapi perlakuan dan cara "ngramutnya" yang membedakan kualitas antara keduanya.

Ayam horen ( ayam potong) diperlakukan super istimewa, makan disiapkan, kandang dibersihkan dan makan dan minuman bergizi bahkan sekarang sedang berkembang kandang ayam ber AC, agar pertumbuhanya menjadi lebih cepat. Sementara ayam kampung, sejak lahir tak ada perlakuan istimewa, tak ada perlakuan khusus pemilik ayam untuk menyiapkan makanan setiap hari, tak ada makanan bergizi siap saji, bahkan tak ada kandang khusus untuk ditempati. Ayam kampung terbiasa mencari makan sendiri, "eker-eker" makanan kesana kemari, kadang dapat kadang tidak.
Namun taukah anda, ada perbedaan signifikan dari sisi kualitas dan produktifitas antara ayam horen dengan ayam kampung.
Ayam horen, karena tak terbiasa cari makan sendiri, tak terbiasa menghadpi ujian, tantangan, kesulitan, maka saat dikeluarkan dari kandangnya tanpa disiapkan makanan dan minuman pasti akan cepat mati. Rasanya pun tidak selezat ayam kampung, bahkan beberapa orang menghindari memakannya karena merasakan gatal-gatal. Ini sangat berbeda dengan ayam kampung, ia kuat, tangguh, tak mudah sakit-sakitan, tak mudah mati, bahkan rasa dagingnya lebih gurih dan lezat, karena ia punya life style ( gaya hidup) dinamis, mandiri, penuh tantangan, ujian dan kesulitan. Ia tak biasa hidup manja, hidup serba ada dan "cemepak".

Saya ingin menggambarkan kepada anda, bahwa prestasi, kehebatan bahkan masa depan kita, anak-anak kita, anak didik kita, sangat bergantung oleh desain life style kita hari ini. Jika diri kita, anak-anak kita dan anak didik kita perlakukan terlalu istimewa, manja, serba "cemepak", tidak terbiasa menghadapi tantangan dan kesulitan, maka mereka akan sekualitas ayam horen, mudah patah, mudah putus asa, mudah menangis dan tak tegar menghadapi tantangan kehidupan. Padahal hidup ini ujian, tantangan. Jangankan hal-hal yang besar, hal kecil saja seperti saat kita keluar rumah, saat itu kita menghadpi tantangan panasnya cuaca, dinginya hujan dan resiko celaka bahkan kematian karena begitu banyaknya kendaraan lalu lalang.
Hidup ini berkelok, terjal, beronak dan bebatuan. Saatnya, siapkan diri kita, anak-anak kita, agar bermental pejuang dan pahlawan. Karena itu, berterima kasihlah kepada mereka yang mencaci maki kita, sesungguhnya mereka tengah menempa kesabaran. Bersyukurlah jika kita tengah menghadapi ujian berat, ujian ekonomi, ujian anak dan keluarga, karena kita tengah di tarbiyah, ditempat menjadi pejuang pantang menyerah. Tersenyumlah saat air mata kita bercucuran ketika menghadapi himpitan dan besarnya cobaan, karena kita tengah belajar menghadapi badai, melompat melampui onak dan duri dan belajar tetap tegak berdiri meski tubuh lemah lunglai.
Teruslah belajar bersabar atas cobaan dan derita panjang...

0 comments:

Post a Comment

silahkan komentar